Rabu, 18 Januari 2012

PUISI - PUISI kecilku

Kerinduankah ? (karya: Yossy Tamara)

Butiran salju melambai jatuh ke permukaan
Mencair lenyap meresap di sela-sela
Andai itu bukan aku
Habis dimakan usia
Terbang menjadi abu kerinduan

Senyum itu bukan takdir
Bukan hal biasa
Hanya diam yang bisa disuguhkan
Mengingat itu sakit
Sakit seperti menghujam amarah yang telah lama dipendam

Bukan dendam seumpama kadar garam di laut tawar
Jikalau ada yang lebih asin dari airmata
Maka pasti ada yang lebih manis dari sebutir gula
Ah! suara angin membisikkan gemuruh di dalam hati
Bukan ini yang aku mau

Hai, pecinta sejati
Kalanya kau akan tahu
Betapa indahnya merindukan dan dirindukan
Sesak napasmu lega sejenak
Namun bukan berarti hilang

Selasa, 17 Januari 2012

HARGAILAH SEBUAH KEHIDUPAN

Dalam mewujudkan setiap cita-cita yang diinginkan seseorang, semuanya harus dengan usaha dan proses yang panjang. Kerap kali orang yang cerdas dapat menempuh jalan yang berliku untuk mencapai citanya, kebalikannya justru orang yang biasa-biasa saja dapat meraih citanya hanya dengan mengandalkan keberuntungan atau biasa disebut --sudah takdirnya.
Sebuah tulisan yang mengangkat cerita dari banyak arti tentang kehidupan. Salah satu keunikan yang dialami oleh manusia ialah mereka bahkan tidak tahu siapa dirinya, terkadang perasaan bodoh yang tidak mengenal dirinya sendri itu timbul dalam sebuah proses dari sekian proses nyata dikehidupan dunia ini. Kehilangan jati diri yang berarti hilang pula jiwa terangnya, hal itu membuat banyak orang merasa dirinya lelah dengan peluh bergelut dalam rutinitas dunia yang fana.
Menurut saya pribadipun beberapa hal yang sering kita acuhkan justru membawa arti besar untuk belajar menjalani hidup. Tutur kata itu perlu diatur dan diharmonisasikan, agar kita dapat bersosialisasi dengan baik meskipun manusia memang tidak ada yang luput dari kesalahan. Diam adalah sebuah komunikasi yang sangat perlu kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, terkadang diam lebih banyak manfaatnya daripada banyak berkomunikasi tanpa memikirkan perasaan seseorang. Terlebih lagi bila kita diam dalam hal yang positif, namun jangan sesekali anda diam untuk menutupi sesuatu yang tidak seharusnya di lupakan begitu saja dalam arti membuat kesalahan yang sangat merugikan diri sendiri terutama orang banyak.
Demi hidup yang sejahtera dan bahagia kita juga memerlukan sebuah kata yang berjuta artinya--cinta. Suguhkanlah sebutir mutiara yang asli diambil dari dasar laut terdalam dengan secangkang kerangnya kepada seseorang, maka kita dapat menghargai cinta yang begitu sulit dimiliki namun dengan mudah kita memberikannya kepada seseorang. Karena itu cinta adalah ketulusan dengan berjuta paket keindahan dan keistimewaannya tanpa mengharap sesuatu yang diinginkan oleh ego manusia.



SELAMAT JALAN AYAH

Renungan untuk hari ini.

Bukan dengan harta apapun menciptakan kasih sayang. Bukan pula dengan dunia dan seisinya, kasih sayang itu adalah zat yang di anugerahi oleh Tuhan untuk semua umatnya agar kita sebagai manusia selalu menghargai sesama khususnya diri sendiri.

Malam ini aku melihat ayah duduk di lantai yang beralaskan karpet tua berwarna biru. Sekejap mataku tertuju padanya, matanya mulai terlihat lelah di samping radio yang suaranya kini semakin rusuh tersoak-soak. Lagu itu salah satu kesukaannya--Broeri Ramantika. Aku melihatnya dari balik pintu kamarku ia berulang kali menguap, lengkap dengan kain sarung lusuhnya aku terpaku merasakan lelahnya.

Sekelebat pikiran ini mulai berselancar tanpa aku sadari ini bukan keinginanku. Aku membayangkan bagaimana jika ibu sudah tiada? apakah aku bisa menjaga ayah? menggantikan ibu yang merawat ayah selama ini tidaklah mudah. Dengan cepat gerakan tanganku menutup pintu yang ganggangnya tergolek sebab sudah lama rusak dan belum pernah diperbaiki. Aku meneteskan airmata melihat ayah yang sudah tua dan ibu yang tegar merawat aku dan ayah.

Seseorang mengetuk pintu kamarku. Ternyata ibu kali ini yang membangunkanku untuk segera bersiap pergi ke surau. Ibu sering sekali mengingatkan aku bahwa ibadah yang tulus itu tidak harus dipaksa terlebih dahulu baru mau melakukannya, itu namanya tidak ikhlas. Aku mengerti seakan-akan aku tau bagaimana menjalani semuanya dengan ikhlas.

Subuh ini ayah semakin bersemangat menuntun kami pergi ke surau, ah barangkali ayah sedang senang hati. Terlihat wajahnya yang kemayu sendu serupa bintang pagi. Berjalan kaki menuju surau dengan menggenggam rangkaian butir tasbih. Sepanjang jalan itu aku memperhatikan ayah dengan sandal jepitnya yang dibolongi dengan paku lalu diikat dengan tali plastik. Andai aku segera lulus dari sekolahku esok, aku akan mencari pekerjaan agar aku bisa membelikan sandal baru untuknya. Ayah memang seorang pensiunan pegawai negeri, namun semua orang yang mengenal ayah kagum padanya. Aku dan ibu juga sangat beruntung memiliki ayah karena sikap bijaksana dan kelembutannya menyayangi keluarga.

Biasanya setelah pulang dari surau, aku membantu ibu memasak lalu aku segera bersiap untuk pergi ke sekolah. Namun hari ini aku libur tenang untuk menghadapi ujian nasional senin depan. Seperti biasanya aku mendengar lagu simphony itu dari radio kecil milik ayah. Benda yang selalu di perbaikinya karena sering rusak dimakan usia. Sesekali ku dengar suara wanita yang membawakan berita bencana alam atau kasus korupi yang melanda negeri ini.

"Yah, apa yang akan terjadi jika negeri ini tidak bisa lagi mengemban manusia-manusia serakah itu?."
"Inilah nyatanya kehidupan Nur. Ayah pasti akan melakukan hal demikian bila ayah tidak mempunyai iman dan keyakinan yang dipegang teguh."
"Apakah kita akan melalui masa sulit ini dengan ikhlas yah? atau kita hanya berdiam diri dalam ketidakcukupan ini?."
"Nur. Mengapa kamu bertanya demikian, nak. Ayah yakin kamu pasti tau jawabannya."

Ayah kembali mengutak-ngatik radio kusam itu. Suara dari dapur merncuri perhatianku dari tingkah laku ayah yang begitu tenang. Ibu memecahkan sebuah piring, aku kaget dan membantu ibu membersihkannya.

"Ibu tidak terluka kan?."
"Tidak Nur, ibu hanya merasa sedikit pusing. Apakah Nuri bisa bantu ibu ke kamar? ibu merasa tidak sanggup berjalan, lemas rasanya lutut ini."
"Apapun akan Nuri lakukan agar ibu sehat." Aku tidak dapat menahan airmata ini melihat kondisi ibu yang begitu pucat.

Hari ini biar aku saja yang berjualan di teras rumah. Biasanya ada bermacam kue di meja jualan ibu, tapi karena ibu sedang sakit ia tidak bisa membuat kue hari ini. Warung jualan ibu aku yang menjaganya bergantian dengan ayah. Senang rasanya bisa membantu kedua orang tua dengan ikhlas. Karena mereka selalu menasihatiku agar beryukur dalam hidup ini agar kelak tidak menjadi manusia yang serakah dan selalu kekurangan dalam jiwanya.Itulah kegelapan yang sesungguhnya.

Semua perkara sulit dihindari karena hampa rasanya dunia ini tanpa sebuah problematika beserta antek-anteknya. Ayah yang dulu gagah hingga kini pun menurutku ia laki-laki yang gagah dengan ketulusan dan kesetiaan yang selalu ada dalam jiwanya. Siapa yang tidak merindukan sosok seorang ayah dalam sebuah keluarga?. Karenanya kami tidak dapat setegar ini menjalani hidup.

Seminggu kemudian aku mendapati ayah tertidur di kasur kapuk yang menipis, waktu itu aku baru saja pulang dari sekolah. Sekian jam aku bergelut dengan soal-soal yang pastinya membuat kami peserta ujian pusing. Sebelum pergi pun aku memohon doa kepada ayah dan ibu, aku mencium keduanya seperti akan segera terbang menghilang. Ayah sakit rupanya. Jelas saja aku tidak mendengar suara soak radio ayah, benda itu ternyata rusak lagi dan lagi. Aku berlari membawa benda rongsokan yang berarti bagi ayah ke rumah Pak Dani. Ia adalah seorang ahli mesin yang terkenal di daerah kami, namun sayang ia tidak memanfaatkan keahliannya merakit teknologi di sebuah perusahaan besar. Itulah ciri beliau, tidak ingin mendapatkan harta yang berlimpah dari keahliannya, justru sebaliknya ia manfaatkan ilmunya untuk membuat usaha sendiri di gudang rumahnya dan merekrut banyak pegawai dai lulusan SMK.

"Pak, saya mau memperbaiki radio ayah ini, selalu rusak kalau volumenya di naikkan."
"Nur,Nur. Kamu ini memang gadis yang keras kepala. Apakah ayahmu tahu kamu bawa radionya kemari.?" Pak tua itu sepertinya mengetahui sesuatu.

Aku menyodorkan benda itu kepada Pak Dani, beserta kantong plastik untuk membuat es batu yang berisikan uang logam dan uang kertas seribuan. Ya. Semuanya adalah hasil tabunganku selama dua bulan, aku terpaksa memecahkan celengan dari tanah liat yang dibelikan ibu waktu ke pasar ikan. Dengan senang hati ia memperbaikinya dan menerima kantong itu berapapun isinya meski aku rasa tak cukup untuk membayar upahnya.

Keesokan harinya aku pulang ujian langsung menuju tempat Pak Dani. Mengambil sebuah radio, pegawainya yang memberikannya padaku, tetapi ada yang berbeda. Aku girang bukan main mengetahui ternyata radionya diganti yang baru oleh beliau. Berlari-lari kecil aku terhambat oleh rok abu-abu yang panjang, aku tidak bisa mengungkapkan rasa senang ini ketika nanti melihat wajah ayah yang melemparkan senyumnya yang merekah.

Tersentak aku membuang tas jinjingku di depan teras. Sekeras-kerasnya aku menangis seakan inilah akhir dari perjuanganku membahagiakan seorang ayah. Aku termenung kaku meletakkan radio baru milik ayah di samping jenazahnya. Kerumunan itu memenuhi rumah kami, dari situlah aku mengerti betapa ayah disegani banyak orang. Aku melihat Pak Dani duduk di depan teras, baru aku sadari Pak Dani memang sudah lama berniat memberikan radio baru itu kepada ayah. Apalah artinya sebuah istana jika sang raja sudah tak menduduki kursi tahtanya lagi. Apalah artinya sebuah sarang lebah tanpa seekor ratu yang memimpinnya. Apalah arti lautan jikalau tanpa bermiliaran jenis ikan di kedalaman laut.

Langit mulai berwarna oranye dan merah kebiruan dalam senja. Aku dan ibu pulang setelah mengantar ayah ke tempat peristirahatannya. Sepulang dari pemakaman aku tidak menangis lagi, aku mengingat-ingat kembali nasihat ayah. Manusia bila sudah waktunya akan kembali ke tempat yang semestinya.

Dunia bukanlah segalanya, namun usaha dan ketulusan itu penting untuk tetap menjalani hidup. Sesuatu yang aku citakan memang belum diizinkan oleh Tuhan. Aku mengambil hikmah dari semua proses kehidupan ini. Kini aku dan ibu tetap menjalani hidup seperti biasanya walaupun belum terbiasa tanpa seorang ayah. Setiap hari kami selalu mendoakan beliau.

Ayah, aku mencintai dengan ketulusan dan keikhlasan padamu dan hanya karena Allah.


Yosy Tamara Geralldine.

Selasa, 10 Januari 2012

SESUATU YANG MUNGKIN TERJADI (DARI SEBUAH KHAYALAN)

        Saat hari mulai gelap mendatangkan malam, seseorang mulai menghitung detik demi detik waktu yang akan berlalu untuk menyambut matahari terbit esok pagi. Setelah mulai lelah dengan semua kegiatan ia merasa bahwa hidupnya tidak berarti dalam hal yang selama ini ia jalani. Ya! keputusasaan sepertinya melanda sebuah perasaan seseorang itu. Saya pun yang menulis ini tidak menyebutkan tokoh dalam perumpaan atau cerita singkat tentang kehidupan dan harapan ini.
         Mencintai bukanlah hal yang mempunyai arti kehidupan kekal, dimanapun kita berada, berpijak di bumi ini bukankah kita sudah ditakdirkan untuk menjalani hidup dengan penuh cinta dan kasih. Segala hal-hal yang menyulitkan manusia tidak dapat dihindari karena yang menciptakan alam beserta isinya ini telah memberikan sebuah tugas dengan harapan, tanggung jawab dan usaha yang tidak ada keputusasaan. Namun apa boleh dikata kita hanya khaifah di muka bumi ini yang diciptakan sebagai manusia yang memiliki akal, napsu, perasaan dan serta mertanya sebagai manusia yang mana membedakan kita dengan binatang dan tumbuhan.
         Terkadang saya sulit berpikir untuk menjadi manusia yang layaknya memiliki akal sehat. Setiap hari manusia memiliki motivasi dan tujuan hidup, mereka bekerja mengejar pendidikan untuk mencari wawasan agar dapat mengerti dunia dan seisinya. Semua itu hanya kegiatan yang lambat laun akan membuat semua manusia bosan dengan kehidupan. Tanpa doa. Berdoa membuat kita memiliki harapan dan tujuan yang kekal karena dengan kita berdoa kepada sang pencipta, kita percaya bahwa Tuhan memanglah menciptakan segalanya. 
         Tidak ada yang bisa menghentikan manusia berharap, apalagi untuk mengkhayal layaknya orang gila. Khayalan terkadang adalah suatu motivasi hidup seseorang yang mungkin akan mengubah takdir mereka. Rasa cinta yang berlebihan terhadap manusia pun terkadang hanya membuat rasa sakit yang akan menimbulkan keputusasaan, maka janganlah berlebihan menanggapi kasih sayang yang akan diberikan seseorang kepada kita. Menjalani hidup ini tidaklah semudah mengedipkan kelopak mata, rumit dan banyak rintangan yang akan hadir sampai titik rasa aman sudah tidak bisa dirasakan lagi. Namun hanya Tuhan yang punya jalannya dan dapat menyembuhkan penyakit hati serta menghilangkan energy negative yang ada dalam jiwa seseorang.
         Kesedihan ini mungkin tidak akan berubah menjadi sebuah sayatan senyum, namun keyakinan dalam sebuah khayalan dapat merubah kesediahan menjadi tawa yang membangkitkan gairah hidup yang akan lebih baik lagi. Tersentak sesekali jika saya membaca sebuah buku tentang manusia dan kehidupan. Beribu tanya dalam hati menghampiri dan ingin melontarkan kata-katanya kepada sang penulis, geli tertawa dalam kalbu mengingat bahwa itu tidak mungkin. 
         Mengharapkan sesuatu menjadi nyata, sesuatu di luar kodrat manusia, tentu saja bisa menjadi mungkin bila Tuhan menghendaki. Tulisan abstrak ini saya tulis karena saya sendiri pun bingung dengan arti kehidupan, dengan secuput harapan dari sebuah khayalan saya juga menginginkan semua manusia di dunia ini hidup dalam kesenangan tanpa kesedihan. 
           Berawal dari batasan-batasan yang dimiliki manusia sejati, saya berusaha ingin bebas tanpa aturan. Tentu saja semua itu bukanlah hal yang mungkin. Berpikir secara filsafat layaknya sang filosofi muda mengartikan sebuah arti kata 'cinta' dan 'kehidupan'.
           Bagaimana bisa seseorang mengubah dirinya tanpa ia sadari bahwa ia pun tidak pernah melakukan hal yang berarti dalam hidupnya selama ini. Tangis dalam kesenangan karena dapat memiliki dan dimilki, tawa dalam kesesusahan karena merebut hak orang lain. Itulah sebuah kehidupan yang nyata. Menyimpan berbagai macam bentuk karakter dari diri manusia.

Yossy Tamara :)

MANUSIA DAN HARAPAN

PENGERTIAN HARAPAN

        Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan
atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha.
 
 http://google.co.id
 
PENYEBAB MANUSIA MEMILIKI HARAPAN
 
1. Dorongan kodrat
          Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, sedih , dsb.

2. Dorongan Kebutuhan Hidup
          Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
  1. Kelangsungan hidup (survival)
  2. Keamanan (safety)
  3. Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
  4. Diakui lingkungan (status)
  5. Perwujudan cita-cita (self actualization)
a. Kelangsungan hidup (survival)
           Setiap dari kita selalu ingin Isurvive dalam setiap keadaan. Meski sebagian orang lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya meski sebenarnya kontrak hidupnya belum habis. Tapi, saya yakin itu hanya sebagian kecil saja.

b. Keamanan
           Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang nampak, secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman. Walaupun secara fisik keadaannya dalam bahaya, keyakinan bahwa Tuhan memberikan rasa perlindungan berarti sudah memberikan keamanan yang diharapkan.

c. Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
          Setiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Dengan pertumbuhan manusia maka tumbuh pula kesadaran akan hak dan kewajiban. Tapi, sebagai manusia yang berakal, kita harusnya mendahulukan kewajiban ketimbang hak. Termasuk dalam masalah “cinta”. Kalau kita ingin menuntut hak kita untuk dicintai orang tua kita, yaaa kita lebih dulu mencintai mereka, karena itu kewajiban kita. 

d. Status
           Status dalam keluarga, status dalam masyarakat, dan status dalam negara. Status itu penting, karena dengan status orang tahu siapa diri kita.

e. Perwujudan cita-cita
          Pada dasarnya itu manusia mengembangkan bakat atau kepandaiannya agar ia diterima atau diakui kehebatannya. 


sumber http://www.google.co.id 

           Kita harus hidup dengan harapan, tetapi kita tidak bisa hidup menggantung semata pada harapan. Adalah baik untuk berharap yang terbaik. Tetapi hal itu tidak cukup. Kita tidak bisa hanya berharap - kita harus bertindak.
Sangat menyedihkan, bahwa banyak hal digantung berlebihan pada harapan - demi perbaikan nasib. Berharap yang terbaik belum menghasilkan apa-apa. Bekerja dan bertindak - disertai dengan
harapan di dalam hati - adalah hal yang membawa hasil. Kombinasi yang sempurna.            

           Harapan tidak akan mengecewakan - selama hal itu disertai dengan tindakan dan komitmen. Harapan manusia juga bisa berupa positif dan negatif, semua tergantung pada manusia atau individu masing-masing. Harapan tidak bisa mengganti tindakan. Kerjakan apa yang harus dikerjakan - ada atau tidak ada harapan. Harapkan yang terbaik dan kerjakan apa saja yang memungkinkan harapan itu terwujud.


sumber:http://www.wikipedia.com
                    http://google.co.id

MANUSIA DAN KEGELISAHAN



  PENGERTIAN KEGELISAHAN 
 http://www.artikata.com

         Kegelisahan atau kecemasan adalah sebuah kondisi suasana hati yang dapat terjadi tanpa ada rangsangan pemicu dari luar. Dengan kata lain, kegelisahan merupakan perasaan batin yang muncul dari rasa kekhawatiran yang ada dalam benak orang yang bersangkutan.
         Kegelisahan berbeda dengan ketakutan. Rasa takut diakibatkan oleh penyebab dari luar yang nyata pada saat itu (misalnya: rasa takut ketika berada di tempat gelap dan sepi di waktu malam, atau sedang menghadapi suatu ancaman); sedangkan perasaan gelisah timbul dari angan-angan hati dan menyangkut sesuatu yang belum terjadi atau akan datang (misalnya: gelisah tentang masa depan, atau tentang sesuatu hasil yang sangat diharapkan).
        Kegelisahan berdampak secara fisik maupun emosi serta mempengaruhi perilaku. Seseorang yang gelisah terus-menerus sehingga mencapai tingkat yang melampaui ambang batas toleransi dapat mengakibatkan orang itu jatuh sakit, bahkan bisa meninggal dunia apabila kegelisahannya sampai mempengaruhi kesehatan jantung sehingga mengalami serangan jantung akut. Orang yang sedang gelisah juga tampak jelas dari perilakunya yang antara lain berubah menjadi pendiam, murung, dan mengasingkan diri.
         Gelisah itu hiasan hidup. Dalam batasannya yang wajar ia bisa menyemangati. Sebab dengan gelisah kita jadi bisa bergeliat. Maka gelisah seperti ini adalah awal dari semua kebangkitan. Gelisah adalah potensi yang melekat pada diri kita secara penciptaan. Bahwa kita mempunyai modal untuk gelisah secara anatomic. Tetapi yang menbedakan adalah bagaimana kita menghadapi gelisah itu dan seperti apa kita menindaklanjutinya.  

      Gelisah atas bahagia orang lain adalah penyakit kehidupan yang lahir dari pandangan dangkal dan perasaan yang keliru. Ini tentang seperti apa kita memandang. Ini tentang apa kita merasakan. Seperti apa pandangan dan perasaan kita tentang diri kita dan tentang orang lain dimata kita akan sangat berpengaruh bagi pilihan sikap kita serta sangat turut andil dalam proses membentuk perilaku kita.  
         
        Ada orang yag gelisah akan bahagia orang lain. Dan itu seperti perilaku yang tak mudah untuk dimengerti. Bahagia seseorang adalah kesenangan untuk dirinya, sedang bagi orang lain yang melihat seringkali mengalami gelisah.    

  http;//www.dadangkadarusman.com     
         Di dunia ini tidak ada seorang manusia pun yang tidak merasakan kegelisahan. Kalau kita melihat seluruh makhluk yang hidup di muka bumi ini akan kita dapati bahwa manusia dengan tabiatnya senantiasa dipengaruhi oleh kompleksitas ketakutan yang menuntunnya ke ambang kegelisahan.
         Orang-orang di sekeliling kita—bahkan dalam diri kita sendiri—, baik besar, kecil, laki-laki maupun perempuan, semuanya merasakan ketakutan atau kegelisahan; kegelisahan merupakan fenomena umum dan ciri khas yang hanya dimiliki manusia. Hal ini kiranya memerlukan semacam kesadaran dari kita guna memikirkan kiat-kiat untuk menghindarinya, paling tidak dengan itu kita bisa membayangkan kejadian-kejadian yang belum terjadi dan bagaimana cara menanggulanginya. Sebab pada hakikatnya kegelisahan merupakan reaksi natural terhadap faktor-faktor dan pengaruh-pengaruh internal maupun eksternal.

         Tabiat kehidupan dunia adalah penderitaan, kesedihan dan kesusahan. Kondisi-kondisi yang meliputi manusia tidak pernah ‘kering’ dari kesedihan atas masalah yang telah dilalui, atau kegelisahan atas masalah yang sedang menghantui, atau kecemasan atas masalah yang akan diarungi.
        Tentu saja kegelisahan yang dialami setiap orang tidaklah sama, tergantung kepribadian, kebutuhan, keadaan, dan tanggung jawab masing-masing. Di samping kondisi masa kini serta tingkat keberagamaan mereka.
        Di masa lalu marabahaya yang ditakutkan berupa kelaparan, penyakit, perbudakan, peperangan dan bencana-bencana alam yang menggiring manusia kepada kegelisahan. Sementara saat ini terdapat banyak sekali motif yang menjadi pemicu ketakutan. Secara garis besar seiring dengan komplikasi peradaban, cepatnya laju perkembangan teknologi dan sosial, sulitnya untuk beradaptasi dengan pembentukan budaya yang sangat mengejutkan, perubahan-perubahan besar yang terjadi pada alam atau negara-negara atau setiap individu dari kita, perselisihan dalam rumah tangga, sulitnya mewujudkan keinginan-keinginan pribadi karena godaan-godaan dan cobaan-cobaan hidup yang semakin kuat, lemahnya nilai-nilai keagamaan pada sebagian orang yang mana merupakan faktor terpenting dan utama, lahirnya banyak ideologi dan konflik, benturan pemikiran dan kebudayaan, bahkan enggannya sebagian orang untuk menjalankan ajaran-ajaran agama, munculnya upaya-upaya untuk menjauhkan agama dari kehidupan manusia serta ketidakjelasan tujuan, seiring dengan itu semua, kegelisahan datang menghimpit banyak orang sehingga ia menjadi penyakit jiwa yang umum terjadi dan sekaligus menjadi pemicu bagi timbulnya penyakit-penyakit jiwa lainnya.
         Selain itu, bertambahnya tingkat ketergantungan terhadap dunia berikut materi-materinya telah menjadi ancaman terbesar bagi manusia, yang mana dia menjadi sasaran empuk ketakutan dan kegelisahan.
          Kegelisahan dan ketakutan yang terjadi secara berulang-ulang seperti ditegaskan oleh banyak peneliti akan berakumulasi di dalam diri manusia hingga meluap dan efek-efeknya dapat dirasakan oleh tubuh. Sebagaimana endapan lumpur yang terus-menerus mengikuti alur sungai untuk kemudian berakumulasi secara perlahan di dasarnya, dan ketika kuantitasnya melebihi daya tampung alur sungai tersebut, maka ia akan merubah alur sungai yang membawanya itu sehingga terjadilah banjir yang menyebarkan marabahaya dan kerugian.

      Kegelisahan tidak lain adalah reaksi natural psikologis dan phisiologis akibat ketegangan saraf dan kondisi-kondisi kritis atau tidak menyenangkan. Pada masing-masing orang terdapat reaksi yang berbeda dengan yang lain, tergantung faktor-faktornya, dan itu wajar. Adapun bahwa manusia selalu merasa gelisah hingga membuatnya mengeluarkan keringat dingin, jantungnya berdetak sangat kencang, tekanan darahnya naik pada kondisi apa pun maka ini sebenarnya sudah melewati batas rasional.
       Sebenarnya terdapat “kegelisahan” yang dibutuhkan untuk menumbuhkan semangat dalam menghadapi tantangan, untuk menjaga keseimbangan dinamika internal atau untuk meneguhkan diri, bahkan untuk menggapai ketenangan jiwa yang merupakan tujuan setiap manusia dan untuk meraih kesuksesan dalam mengarungi kehidupan. Inilah yang disebut dengan “kegelisahan positif”.
      “Kegelisahan positif” merupakan dasar kehidupan atau sebagai kesadaran yang dapat menjadi spirit dalam memecahkan banyak permasalahan, atau sebagai tanda peringatan, kehati-hatian dan kewaspadaan terhadap bahaya-bahaya atau hal-hal yang datang secara tiba-tiba dan tak terduga. Ia juga merupakan kekuatan dalam menghadapi kondisi-kondisi baru dan dapat membantu dalam beradaptasi. Singkatnya, ia merupakan faktor penting yang dibutuhkan manusia. Sedangkan “kegelisahan negatif” jelas sangat membahayakan, seperti gula pada darah; ketika ketinggian kadarnya membahayakan kesehatan manusia.
 
PENYEBAB KEGELISAHAN 

Dalam persepsi tersendiri kesempitan dan kegelisahan itu dapat disebabkan oleh tiga hal, yaitu:

1. Sebab dosa yang diperbuat oleh seorang hamba
        Apabila Anda mengalami kondisi semacam itu, Anda harus menghadapinya dengan ilmu, sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah Swt. kepada Anda. Yakni, ketika seseorang berbuat dosa, maka harus segera bertaubat, memohon ampun kepada Allah dengan sungguh-sungguh, mencabut kesalahan dan dosanya itu dengan janji tidak akan mengulanginya lagi.

2. Sebab kehilangan atau berkurangnya harta dan persoalan kehidupan lainnya
         Sedangkan mengenai urusan dunia Anda yang hilang atau berkurang, maka Anda harus menyerahkannya kepada Allah dan ridha dengan pembagian yang telah ditetapkan oleh Allah swt.

3. Karena seseorang dizalimi oleh orang lain baik mengenai harta, keselamatan jiwa dan pencemaran harga diri atau kehormatannya
        Adapun dalam hal kezaliman yang menimpa Anda, maka Anda harus bersabar dan berusaha tahan dalam menerima yang tidak menyenangkan, seraya terus berusaha mencari akar permasalahannya dan menyelesaikannya secara arif dan bijaksana. Hindarkan diri Anda dari berbuat kezaliman yang sama, agar Anda tidak terkena dua kezaliman, yaitu kezaliman dari orang lain dan kezaliman dari diri Anda sendiri. Jika Anda mampu bersabar dan tidak menghadapi kezaliman itu dengan kezaliman pula, maka Anda akan mendapatkan anugerah besar berupa kelapangan dada, sehingga Anda tidak keberatan untuk memberikan pengampunan. 
        Dengan begitu, Anda akan mendapatkan pahala yang besar dari Allah swt. Cahaya kesabaran Anda itu akan merefleksikan sinar yang menerangi dan menyadarkan orang yang berlaku zalim kepada Anda. Ini, merupakan anugerah besar bagi Anda, sehingga Anda termasuk dalam derajat orang-orang yang baik dan benar (para siddiqin). Bertawakallah kepada Allah, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal dan berserah diri kepada-Nya.
Sedangkan apabila Anda ditimpa kesempitan, kesulitan dan kesusahan, sementara Anda tidak mengetahui penyebabnya, maka kedatangan kesempitan dan kegelisahan itu, bagaikan kedatangan siang dan malam, maka Anda harus menghadapinya dengan tenang dan tidak panik.

Tenang dalam hal ini ada tiga macam, yaitu:
1. Tenang, dengan tidak mengucapkan perkataan yang tidak berkenan
2 . Tenang dari gerak dan sikap
3. Tenang dari iradah (kekuasaan) untuk mengusirnya

       Jika Anda dapat menghadapinya dengan begitu, maka dalam waktu dekat, kegelapan malam itu akan berganti dengan terbitnya matahari di pagi hari, atau segera muncul bintang yang bisa menerangi Anda, muncul rembulan yang menyinari kegulitaan malam. Bintang yang dimaksud adalah ilmu, rembulan ketauhidan dan matahari kema’rifatan.