Sabtu, 17 Desember 2011

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB        

      Tanggung jawab merupakan tekanan sosial yang mengikat sesuai dengan kewajiban dan tugas yang dibutuhkan status sosial itu sendiri.  

sumber: http://google.co.id




TANGGUNG JAWAB DAN MANUSIA 
        Tanggung jawab berkenaan dengan kewajiban atas peranan seseorang yang tidak dapat dipisahkan dari kapasitas dan kapabilitas yang bersangkutan sebagai pribadi, anggota masyarakat dan pekerjaan yang ditekuni dalam berinteraksi sehari-hari. Tanggung jawab melahirkan juga tuntutan mulai dari lingkungan masyarakat, hukum dan tuntutan moral dan etika yang bersifat pribadi. Dalam perkara penyalahgunaan jabatan atau wewenang yang erat dengan kualitas moral dan etika, bangsa Indonesia harus banyak belajar dari bangsa lain.

       Pembelajaran moral dan etika bukan sekedar dengan membaca aturan hukum tertulis namun perlu juga menangkap suasana batin kebutuhan masyarakat untuk merasa bangga sebagai warga negara dan bangsa Indonesia. Sementara aturan hukum tertulis banyak dibaca dalam kesempatan pendidikan formal di sekolah, maka menangkap suasana batin dilakukan sepanjang hayat melalui pendidikan di luar sekolah baik nonformal dan informal.


sumber:http://google.co.id




      Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda.
 
      Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Yang kami maksud adalah perasaan nurani kita, hati kita, yang mempunyai pengaruh besar dalam mengarahkan sikap kita menuju hal positif. Nabi bersabda: "Mintalah petunjuk pada hati (nurani)mu."
 
     Dalam wacana keislaman, tanggung jawab adalah tanggung jawab personal. Seorang muslim tidak akan dibebani tanggung jawab orang lain. Allah berfirman: "Setiap jiwa adalah barang gadai bagi apa yang ia kerjakan." Dan setiap pojok dari ruang kehidupan tidak akan lepas dari tanggung jawab. Kullukum râ'in wa kullukum mas'ûlun 'an Ro‘iyyatih.....
 
      Tanggung jawab bisa dikelompokkan dalam dua hal. Pertama, tanggung jawab individu terhadap dirinya pribadi. Dia harus bertanggung jawab terhadap akal(pikiran)nya, ilmu, raga, harta, waktu, dan kehidupannya secara umum. Rasulullah bersabda: "Bani Adam tidak akan lepas dari empat pertanyaan (pada hari kiamat nanti); Tentang umur, untuk apa ia habiskan; Tentang masa muda, bagaimana ia pergunakan; Tentang harta, dari mana ia peroleh dan untuk apa ia gunakan; Tentang ilmu, untuk apa ia amalkan."
 
       Kedua, tanggung jawab manusia kepada orang lain dan lingkungan (sosial) di mana ia hidup. Kita ketahui bersama bahwa manusia adalah makhluq yang membutuhkan orang lain dalam hidupnya untuk pengembangan dirinya. Dengan kata lain, ia mempunyai kewajiban-kewajiban moral terhadap lingkungan sosialnya. Kewajiban sangat erat kaitannya dengan eksistensi seseorang sebagai bagian dari masyarakat. Kita sadar bahwa kalau kita tidak melaksanakan tanggung jawab terhadap orang lain, tidak pantas bagi kita menuntut orang lain  untuk bertanggung jawab pada kita. Kalau kita tidak berlaku adil pada orang lain, jangan harap orang lain akan berbuat adil pada kita.
 
       Ada sebagian orang yang berkata bahwa kesalahan-kesalahan yang ia lakukan adalah takdir yang telah ditentukan Tuhan kepadanya. Dan dia tidak bisa menolaknya. Satu misal sejarah; suatu ketika di masa Umar bin Khattab, seorang pencuri tertangkap dan  kemudian dibawa ke hadapan khalifah. Beliau bertanya: "Mengapa kamu mencuri?", pencuri itu menjawab "Ini adalah takdir. Saya tidak bisa menolaknya." Khalifah Umar kemudian menyuruh sahabat-sahabat untuk menjilidnya 30 kali. Para sahabat heran dan bertanya "Mengapa dijilid? bukankah itu menyalahi aturan?"  Khlaifah menjawab "Karena ia telah berdusta kepada Allah."
 
         Seorang muslim tidak boleh melepas tangan (menghindar dari tanggung jawab) dengan beralasan bahwa kesalahan yang ia kerjakan adalah takdir yang ditentukan Allah kepadanya. Tanggung jawab tetap harus ditegakkan. Allah hanya menentukan suratan ulisan) tentang apa yang akan dikerjakan manusia berdasarkan keinginan mereka yang merdeka, tidak ada paksaan. Dari sinilah manusia dituntut untuk bertanggung jawab terhadap apa yang ia lakukan. Mulai dari hal yang sangat kecil sampai yang paling besar. "Barang siap yang berbuat kebaikan, walau sebesar biji atom, dia akan melihatnya. Dan barang siapa yang berbuat kejelekan, walau sebesar biji atom, maka ia akan melihatnya pula" (al Zalzalah 7-8).
 
CIRI-CIRI TANGGUNG JAWAB 
       Tanggung jawab pribadi yang merupakan bagian dari karakter  seseorang bisa dilatih dan di bina misalnya seorang anak dibina dan dilatih oleh orang tuanya. Siswa oleh gurunya kalau karyawan dibina oleh atasan, bila guru oleh kepala sekolah bila anda tentara di bina oleh komandan  dan seterusnya.

Secara umum orang yang bertanggung jawab pribadi bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut
  • Mengerjakan setiap pekerjaan yang diberikan atau dibebankan  kepadanya misalkan pekerjaaan rumah atau pe-er
  • Dalam bekerja selalu berusaha dengan hasil yang terbaik sebagai contoh seorang siswa ada yang mengerjakan tugas pe-er dengan hasil sebaik mungkin bila tidak bisa akan berusaha bertanya tapi ada juga yang mengerjakan asal jadi saja
  • Bila ada hal-hal yang salah berarti dirinya yang bersalah bukan karena orang lain atau karena keadaan. Segala kesalahan yang terjadi  dengan pikiran positif akan dipandang dengan penuh optimisme untuk perbaikan di masa yang akan datang

Secara umum orang yang kurang bertanggung jawab pribadi bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut
  • Selalu santai dalam tiap keadaan
  • Sering tidak mengerjakan pekerjaan sampai tuntas
  • Bila ada hal-hal terjadi kesalahan selalu menyalahkan orang lain atau keadaan lingkungan sikap pesimis akan selalu keluar dari ucapan-ucapan serta mempengaruhi tingkah laku keseharian.

       Berkembangnya rasa tanggung jawab pribadi tersebut disebabkan berbagai faktor bisa faktor bawaan sejak kecil, faktor lingkungan serta pendidikan baik itu pendidikan formal atau non formal termasuk pendidikan oleh orang tua kandung sejak kecil maka hal yang sangat penting untuk menanamkan tanggung jawab pribadi adalah contoh-contoh dari orang dewasa baik itu adalah orang tua di rumah atau guru di sekolah.

sumber : http://wikipedia.org
http://google.co.id